Powered by Blogger.
Home » , , , » Mengenali Sinyal Trading Dari Price Action

Mengenali Sinyal Trading Dari Price Action

Pengertian umum sinyal dalam trading forex adalah isyarat untuk membuka posisi buy atau sell lengkap dengan setting level stop loss dan level target profit. Sinyal trading tersebut bisa langsung diperoleh dari software trading atau robot, atau berupa pemberitahuan melalui sms, email atau media komunikasi lainnya dari sebuah perusahaan atau broker yang khusus menjual sinyal trading. Sinyal bisa dibuat oleh seorang analis secara manual atau dikirimkan secara otomatis melalui software trading, bahkan jika Anda trading dengan robot Anda tidak perlu tahu sinyal trading, robot Anda yang melakukan trading. 

Bagaimanapun cara Anda memperoleh sinyal, trading dengan sinyal atau isyarat yang jelas akan mengurangi pengaruh emosi dan menambah kepercayaan diri saat membuat keputusan trading. Dalam artikel ini dicontohkan bagaimana Anda bisa memperoleh sinyal trading secara manual dengan mengenali formasi setup price action pada chart trading. Pada umumnya sinyal trading ada yang cukup valid dan yang kurang valid. Sinyal trading yang dianggap valid adalah yang mempunyai probabilitas tinggi. Untuk itu kita mesti bisa membedakan keduanya dan hanya entry ketika sinyal trading cukup valid. Pada contoh-contoh berikut digunakan chart daily dan 4-hour, 2 time frame forex yang sering dipakai oleh swing trader.
Beberapa tip untuk mengenali sinyal trading dari formasi setup price action:

1. Temukan pin bar dengan ‘ekor’ yang menonjol keluar dan menunjukkan kondisi false breakJika kita menemukan sebuah pin bar reversal (reversal bar) yang dibarengi dengan penolakan (rejection)pada level support atau resistance baik yang statis (garis horisontal) atau yang dinamis (garis moving average) hingga ‘ekor’ pin bar tersebut tampak menonjol keluar garis, maka biasanya formasi ini merupakan sinyal trading dengan probabilitas tinggi, atau sinyal yang cukup valid. ‘Ekor’ pin bar yang menonjol keluar menunjukkan penolakan pada level tersebut hingga mempunyai bobot lebih dibandingkan sinyal dari price action yang lain. 

Penolakan pada level support atau resistance menunjukkan bahwa pergerakan harga pasar tidak mampu menembus level tersebut sehingga kemungkinan untuk berbalik arah (reverse) sangat besar. Berikut contoh reversal bar dengan penolakan pada level support yang menunjukkan kondisi false break. Ini adalah sinyal trading yang cukup valid.

                 

Pada gambar dibawah tampak 2 pin bar reversal yang merupakan sinyal trading. Keduanya  sama-sama mengalami penolakan (rejection), hanya saja pada pin bar reversal 1 terjadi penolakan oleh level resistance minor, sedang pada pin bar reversal 2 penolakan oleh level resistance kunci. Dalam hal probabilitas yang menunjukkan validitas sinyal, pin bar reversal 2 jelas lebih valid karena terjadi pada level resistance kunci yang lebih penting dari resistance minor yang lebih mudah ditembus. Untuk entry pada pin bar reversal 1, dianjurkan untuk mengambil resiko yang tidak terlalu besar. Pertimbangan lain untuk berani entry pada pin bar reversal 1 adalah formasi doji pada candlestick yang juga mengisyaratkan pembalikan arah(reversal).

                  

2. Pin bar reversal dengan ‘ekor’ sangat panjang adalah sinyal trading yang cukup valid
Faktor ‘ekor’ pada pin bar adalah penting. Pada pola bar candlestick, ‘ekor’ menunjukkan tingkat penolakan suatu harga tertentu. Makin panjang ‘ekor’, makin kuat level harga tersebut mengalami penolakan yang artinya pasar mendorong ke harga yang lebih tinggi atau lebih rendah. Ini tidak berarti bahwa setiap bar candlestick yang berekor panjang bisa dibuat acuan untuk menentukan sinyal trading, tentu saja mesti dilihat posisi bar tersebut dan beberapa faktor pendukung lainnya. Tetapi, ‘ekor’ yang panjang tentu lebih signifikan dari yang lebih pendek. Berikut contoh pin bar reversal dengan ‘ekor’ yang sangat panjang. Ditambah dengan penolakan yang terjadi pada level resistance kunci, tentu ini adalah sinyal trading yang cukup valid dengan probabilitas tinggi.

                  
3. Pin bar ‘ekor panjang’ sebagai sinyal penerusan arah trend (trend continuation)
Bila pada pin bar reversal ‘ekor’nya bergerak searah denga trend utama (contoh sebelumnya), maka pada pin bar yang mengindikasikan penerusan trend, ‘ekor’ bergerak berlawanan arah dengan trend utama. ‘Ekor panjang’ yang terjadi mencerminkan sentimen pelaku pasar yang semula mendorong dengan kuat pergerakan harga untuk berbalik arah melawan trend, tetapi karena suatu sebab sentimen pasar berbalik. Sesuai karakter pelaku pasar yang cenderung ‘ngikut yang kuat’, pegerakan harga akan terdorong balik dengan kuat pula hingga terbentuk formasi ‘ekor panjang’ yang hanya merupakan ‘retracement’ dari keseluruhan trend, bukan ‘reversal’.

Pada contoh berikut kita lihat pin bar ‘ekor panjang’ yang terjadi pada pergerakan arah downtrend dari EUR/JPY daily. Ini adalah sinyal awal untuk terjadinya penerusan arah downtrend. Karena kita bekerja pada chart daily, kita mesti menunggu pergerakan harga pada hari berikutnya untuk memastikan kekuatan sentimen pasar walaupun telah ada faktor pendukung kuat dengan penolakan (rejection) di level resistance-nya. Dalam hal ini sentimen pasar bisa saja berbalik jika terjadi konsolidasi di sekitar level resistance. 


                

Bisa dianggap sebagai patokan: jika pada hari-hari berikutnya harga tidak bergerak jauh dari 50% levelretracement ekor pin bar, ini bisa dianggap sebagai sinyal trading dan kita bisa segera entry. Pada contoh ini stop loss bisa di set beberapa pip diatas level resistance, dengan risk/reward ratio yang tentunya bergantung pada strategi Anda. Namun dengan faktor pendukung lain, yaitu formasi candlestick engulfing bearish yang terbentuk setelah entry, Anda bisa saja memperbesar risk/reward ratio.

4. Hindari ‘bertaruh’ dengan menebak akan terjadi ‘breakout’, tunggu konfirmasi yang jelasHindari jebakan breakout berupa bull trap atau bear trap, perhatikan pola camdlestick dan formasi setup price action yang terbentuk. Banyak trader yang cepat tergoda dengan kemungkinan breakout yang bakal terjadi jika harga sudah melewati batas-batas level support atau resistance-nya. Hal ini sangat beresiko, apalagi jika bermain-main di area level support kunci atau level resistance kunci. Celakanya banyak yang menganggap jebakan breakout tersebut sebagai sinyal trading tanpa melihat psikologi sentimen pasar atau setup price action-nya (perlu diketahui setup price action mencerminkan psikologi dari sentimen para pelaku pasar). 

Biasanya pasar akan menguji suatu level support atau resistance yang telah ditembus sebelum akhirnya berbalik arah, atau gerak harga pasar tidak berlanjut tetapi kembali ke area semula dan membiarkan keadaan tersebut sebagai sinyal breakout palsu atau false break. Memang tidak selalu demikian, tetapi semakin kuat level support atau resistance akan semakin besar kemungkinan tersebut. Jika kebetulan Anda trading di pasar saham, hal ini akan lebih mudah untuk diantisipasi dengan indikator volume. Semakin besar volume trading pada level-level support atau resistance kunci, kemungkinan untuk breakout semakin besar akibat dorongan sentimen pelaku pasar yang jelas. 

Sayangnya pada pasar forex yang tidak memiliki pusat bursa sehingga indikator volume sama sekali tidak valid dan tentu saja tidak bisa digunakan sebagai acuan. Salah satu cara untuk mengetahui kemungkinan breakout yang benar (true breakout) dan sinyal breakout palsu (false breakout) adalah dengan memperhatikan psikologi sentimen pelaku pasar melalui pola candlestick dan formasi setup price action.
Pada gambar chart daily NZD/USD berikut dicontohkan jebakan breakout (bull trap) yang menyebabkan kondisi false break pada level resistance.


                

Hindari untuk ‘bertaruh’ dengan langsung entry ketika resistance ditembus sebelum paling tidak harga benar-benar berada diatas level resistance-nya. Pada contoh ini ternyata terjadi false break dan harga tidak benar-benar menembus level resistance. Sinyal trading bisa dilihat dari setup inside bar yang terbentuk. Inside bar menunjukkan konsolidasi pasar yang singkat, sebelum akhirnya pelaku pasar mengambil keputusan yang jelas, dalam hai ini meneruskan pergerakan harga kearah downtrend.

5. Pin bar ‘ekor panjang’ sebagai sinyal reversal meski tanpa faktor pendukung support atau resistance
Salah satu aspek yang biasanya terjadi pada pin bar ‘ekor panjang’ adalah bahwa pada pergerakan yang sedang uptrend atau downtrend dan tiba-tiba mengalami penolakan pada formasi candlestick-nya (tertahan) dengan pola doji, mengisyaratkan akan terjadinya pergerakan reversal (berbalik arah), bahkan kemungkinan pembalikan arah trend (trend reversal). Biasanya sinyal trading ini cukup valid pada time frame daily. 

Jika setup price action pin bar ‘ekor panjang’ ini terbentuk, faktor pendukung level support atau resistance sebagai konfirmasi tidak mutlak diperlukan. ‘Ekor’ doji tersebut akan membentuk level support atau resistance baru. Hal ini terjadi karena adanya penolakan para pelaku pasar untuk meneruskan kenaikan atau penurunan harga ke level yang lebih jauh. Makin panjang ‘ekor’nya, makin kuat penolakannya. Formasi doji yang terbentuk akibat level harga pembukaan dan level harga penutupan pada hari itu sama mencerminkan pelaku pasar yang sedang berkonsolidasi dengan cenderung untuk menolak kenaikan atau penurunan harga yang lebih jauh. 

Ulah para pelaku pasar ini bisa dilihat dari formasi bar candlestick di hari-hari berikutnya. Berikut dicontohkan pergerakan USD/JPY daily dengan sinyal trading seperti yang dimaksud, dengan pembalikan arah dari downtrend ke uptrend:

           

Tanpa faktor pendukung level support atau resistance, konfirmasi bisa pada formasi setup price action pada hari berikutnya. Seperti tampak pada gambar diatas, setup inside bar yang terbentuk di hari setelah doji ‘ekor panjang’ mengisyaratkan konsolidasi pasar yang belum tuntas. Baru pada hari berikutnya tampak dengan jelas level tertinggi inside bar terlampaui dan formasi candlestick yang berwarna putih (level harga penutupan lebih tinggi dari pembukaan) yang mengisyaratkan harga akan cenderung naik. Entry bisa dilakukan segera setelah bar tersebut selesai, yang berarti telah ada konfirmasi.

6. Sinyal penerusan arah trend (trend continuation) pada level support dan resistance
Agak berbeda dengan contoh (3) sebelumnya, pin bar sebagai sinyal trading dalam hal ini tidak mesti berekor panjang dan berpola doji, tetapi yang mendapat penolakan dari level support atau resistance. Makin kuat level support atau resistance akan makin valid sinyal tersebut. Konfirmasi bisa diperoleh dari pin bar sebelumnya atau indikator teknikal seperi moving average yang juga sebagai level support atau resistance dinamis. Dalam hal Anda telah membuka posisi berdasarkan sinyal dari pin bar sebelumnya, maka sinyal yang terjadi sesudahnya adalah sinyal trading baru, bisa untuk memaksimalkan profit melalui teknikaveraging atau pyramiding dan lainnya. Berikut contoh untuk sinyal trading yang dimaksud pada GBP/USD daily:


           

Pin bar sinyal sell : dalam hal ini pasar telah memberi sinyal dari pin bar sebelumnya dan harga telah menembus level support (yang sekarang berubah sebagai resistance). Tampak bahwa pasar juga telah menguji level resistance ini sebelum mencoba lagi untuk menembus. Penolakan yang terjadi mengisyaratkan bahwa sentimen para pelaku tetap cenderung bearish, tampak pada formasi bar sehari sesudahnya.
Pin bar sinyal buy : harga telah menembus level resistance dengan cukup kuat (candlestick berwarna putih) sebelum mencoba untuk menguji level tersebut tetapi mengalami penolakan, sehingga level tersebut berubah sebagai level support yang baru. Meski pola candlestick bukan doji, tetapi sentimen pasar telah mengisyaratkan penolakan tersebut pada formasi bar pada hari-hari berikutnya yang tidak melampaui level terendah pin bar.


7. Hindarkan entry dengan pin bar pada kondisi pergerakan harga yang ‘choppy’
Keadaan ‘choppy’ terjadi ketika pergerakan harga sedang berkonsolidasi dengan formasi bar yang pendek-pendek dan berdekatan. Ini menunjukkan para pelaku pasar sedang ‘wait and see’. Choppy sering terjadi pada periode tertentu setelah pergerakan trend harga yang cukup panjang, saat akan terjadi breakout atau saat akan terjadi pembalikan arah trend (trend reversal). Setup pin bar yang terbentuk biasanya tidak hanya sekali, melainkan beberapa kali dengan formasi yang hampir sama sehingga tidak menunjukkan sinyal trading yang jelas. Berikut contoh keadaan choppy yang terjadi pada AUD/USD daily:

                     

Jika Anda menemui keadaan semacam diatas, dianjurkan untuk tidak entry. Beberapa pin bar yang terjadi secara berurutan dengan isyarat yang kurang jelas seperti itu adalah sinyal trading yang tidak valid. Selalu perhatikan posisi pin bar, formasi bar yang terjadi setelahnya dan lebih baik lagi jika ada faktor pendukung level support atau resistance. Tunggulah momentum yang tepat misalnya saat terjadi breakout setelah kondisi choppy. Contoh diatas menunjukkan beberapa pin bar yang tidak valid yang terbentuk setelah harga mengalami penolakan pada level resistance.

8. Jika ragu, gunakan indikator moving average sebagai konfirmasi
Ini menyangkut kekuatan level support dan resistance. Ada kalanya Anda ragu akan faktor pendukung garis horisontal level support atau resistance yang bukan level kunci, padahal setup pin bar yang terbentuuk cukup bagus. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan indikator moving average sebagai pendukung untuk memperoleh konfirmasi. Biasanya digunakan exponential moving average (ema) periode 8 dan 21 daily (untuk time frame daily). Moving average menunjukkan level support dinamis atau resistance dinamis. Contoh NZD/USD daily berikut menunjukkan pin bar yang mengalami penolakan pada garis horisontal level support tetapi menembus ema-8. Pada hari berikutnya baru terkonfirmasi bahwa sinyal trading dari pin bar tersebut sudah cukup valid dengan penolakan bar oleh support dinamis garis ema-8.

                      

9. Hindari entry pada time frame dibawah daily yang tanpa faktor pendukung kuat
Time frame dibawah daily yang sering digunakan untuk trading dengan metode price action adalah 4-hour. Dalam hal menggunakan time frame 4-hour, Anda mesti selalu membandingkan arah trend dengan time frame daily. Jika berlawanan, sebaiknya dihindari. Jika arahnya sama tetapi tidak ada faktor pendukung sinyal yang kuat sebaiknya tidak entry. Sinyal trading yang demikian biasanya salah (tidak valid). Berikut contoh pada EUR/USD 4-hour seperti dimaksud:
                       
Kesimpulan
- Jika telah menemukan sinyal trading pada time frame daily, Anda mesti sabar untuk menunggu konfirmasi dari sinyal yang telah tampak, paling tidak pada hari berikutnya. Sinyal trading yang belum terkonfirmasi belum bisa dikatakan valid.
- Jika Anda telah menemukan sinyal trading yang Anda perkirakan valid (dengan atau tanpa faktor pendukung), tetapi Anda merasa ragu, sebaiknya tidak entry. Secara psikologis, keraguan bisa berdampak pada ketidak-stabilan emosi Anda, sekalipun mungkin Anda bisa profit dengan sinyal trading tersebut.

Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com