Untuk bisa menjadi trader forex yang profesional, tidak cukup hanya dengan pengetahuan dan pengalaman trading saja, tapi diperlukan kesabaran, konsistensi dan mental trading yang telah teruji. Seorang trader forex profesional mengelola dana yang cukup besar sehingga harus selalu berhati-hati dalam melangkah serta tepat dalam mengambil setiap keputusan. Bagaimana sebenarnya cara kerja yang membedakan seorang trader profesional dan trader pemula atau amatir?
1. Trader forex profesional tidak membutuhkan banyak waktu dalam memprediksi arah pergerakan harga. Mereka melihat pada chart daily dan weekly, serta melakukan analisa trend pergerakan harga dengan interpretasi berita fundamental dan indikator teknikal. Misalnya, membaca berita perkembangan krisis zona Eropa dan kemudian melihat indikator exponential moving average (ema) 200 day, ema 20 day dan RSI pada chart EUR/USD daily, untuk menentukan trend jangka panjang dan keadaan jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold). Jika ada sinyal trading dan telah sesuai dengan strateginya, mereka segera membuka posisi dengan yakin dan tanpa ragu. Mereka tahu bahwa pada chart hourly banyak terdapat ‘noise’, oleh karena itu mereka selalu fokus pada trend jangka panjang dengan melihat pada time frame weekly atau daily.
2. Trader profesional tidak pernah melibatkan emosinya ketika masuk pasar. Mereka telah bisa mengendalikan diri. Sangat disiplin dalam mengikuti rencana trading dengan tidak pernah melakukan intervensi pada posisi yang telah dibuka. Level stop loss dan target profit benar-benar diterapkan sesuai dengan strategi dan money management. Sebagian besar tradingnya dilakukan dengan cara manual dan jarang menggunakan robot atau software trading otomatis.
3. Ada mitos bahwa trader profesional selalu profit. Pada kenyataannya tidak demikian. Mereka juga pernah mengalami kerugian. Perbedaannya adalah mereka tidak hanya trading di pasar forex, tetapi melakukan diversifikasi pada berbagai jenis pasar, dan dengan strategi tradingnya maka kerugian di salah satu pasar bisa ditutup dengan keuntungan dari jenis pasar yang lain. Selain itu rata-rata persentasi profit seorang trader profesional cukup tinggi sehingga angka harapan profit (expectancy) juga tinggi.
4. Trader profesional sering menahan posisinya untuk jangka waktu yang agak lama dengan menggunakan teknik memaksimalkan profit semisal averaging atau pyramiding. Mereka tidak membuka posisi jika tidak muncul sinyal yang valid untuk entry. Karena trading pada time frame tinggi (daily atau weekly), maka frekuensi trading-nya relatif kecil. Mereka lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas trading. Selain itu, trader profesional selalu mengambil waktu untuk bersantai dan menjauh dari pasar terlepas dari saat itu sedang profit atau loss, jadi tidak sepanjang waktu memonitor pasar.
5. Trader profesional biasanya melakukan diversifikasi pada beberapa pasangan mata uang. Mereka selalu mencermati faktor fundamental dan teknikal serta pengaruhnya pada beberapa pasangan mata uang hingga bisa menentukan posisi trading dengan tepat. Mereka tahu arah pergerakan pasangan mata uang dalam jangka panjang maupun jangka pendek sehingga bisa menentukan akan trading secara daily, weekly ataupun monthly. Hal yang perlu diketahui adalah bahwa mereka tahu pasti apa yang mereka inginkan dan tidak terpengaruh sama sekali oleh rumor yang ada di pasar.
Trading di pasar forex memang sangat menguntungkan asal dilakukan dengan cara yang benar. Kita bisa trading dengan benar bila sikap mental dan cara berpikir kita seperti mereka para trader profesional. Trader pemula dan amatir bisa saja menghasilkan profit dalam jangka pendek, tetapi mereka cenderung mengalami kerugian pada jangka panjang. Pengetahuan analisa pasar, money management dan pengalaman trading saja belum cukup untuk menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang. Kita mesti belajar untuk bisa berpikir dan bersikap seperti para profesional.
Sumber : www.fxroguereview.org
Sumber : www.fxroguereview.org