Trader yang telah berpengalaman tentu akan sangat peduli pada risk management. Rick Wright, trader dan instructor pada Online Trading Academy menganggap risk management sebagai ‘holy grail’ yang sesungguhnya dalam trading. Dari pengalaman tradingnya, dan dari berbagai pertanyaan dan masukan ketika ia mengajar, ia menuliskan beberapa tip dalam menggunakan risk management seperti tersaji pada artikel ini.
Anggaplah Anda memiliki metode dan strategi trading yang Anda percaya sebagai ‘holy grail’ dalam trading, dan pada suatu kesempatan trading, Anda berhadapan dengan kondisi pasar yang begitu ‘sempurna’ bagi strategi ‘holy grail’ Anda. Nah, apakah Anda akan masuk pasar dengan mempertaruhkan seluruh modal dalam account trading Anda? Disinilah faktor penggunaan risk management yang proporsional berlaku. Anda harus mempunyai pegangan untuk menerapkan risk management dengan logis dan proporsional. Berikut ini beberapa tip dari Rick Wright yang bisa Anda pertimbangkan.
Tip 1: Besarnya resiko per trade antara 0.5% sampai 2% dari balance account
Jika besarnya account trading Anda $10,000, maka resiko per trade adalah $50 sampai $200. Alasannya adalah jika ternyata Anda nantinya mengalami loss yang berturut-turut, Anda tidak akan cepat terkena margin call, dan masih akan ada kesempatan berikutnya untuk memperoleh profit.
Tip 2: Jumlah posisi trading pada saat yang sama tidak lebih dari 4
Jika besar resiko per trade 2% dari balance account, dan Anda menggunakan leverage 200:1. Dengan misalnya membuka 40 posisi sekaligus, berarti Anda telah mempertaruhkan seluruh account trading Anda. Sekalipun Anda seorang trader yang agresif, cara trading seperti itu sangat sembrono dan terlalu emosional. Anda sangat mungkin akan mengalami kesulitan dalam memanage trade Anda. Dianjurkan agar pada saat yang sama tidak membuka lebih dari 4 posisi.
Tip 3: Tentukan frekuensi trade per hari, per minggu atau per bulan.
Bergantung pada gaya trading Anda, dianjurkan agar Anda menentukan frekuensi trade Anda dalam sehari, seminggu atau sebulan. Data ini akan Anda perlukan ketika membuat jurnal dalam trading plan (rencana trading) untuk evaluasi.
Tip 4: Memperkecil position size (ukuran lot per trade) ketika trading melawan trend
Jika Anda seorang trader jangka menengah ataupun swing trader yang biasa mengacu pada chart daily untuk trend utama, tetapi melihat peluang trading pada time frame 15 menit dengan trend yang berlawanan, Anda bisa masuk dengan position size setengah dari ukuran lot saat Anda trading pada trend utama. Jika Anda menggunakan aturan 2% dari account untuk trading pada trend utama, Anda bisa menerapkan 1% untuk trend yang berlawanan.
Jika besarnya account trading Anda $10,000, maka resiko per trade adalah $50 sampai $200. Alasannya adalah jika ternyata Anda nantinya mengalami loss yang berturut-turut, Anda tidak akan cepat terkena margin call, dan masih akan ada kesempatan berikutnya untuk memperoleh profit.
Tip 2: Jumlah posisi trading pada saat yang sama tidak lebih dari 4
Jika besar resiko per trade 2% dari balance account, dan Anda menggunakan leverage 200:1. Dengan misalnya membuka 40 posisi sekaligus, berarti Anda telah mempertaruhkan seluruh account trading Anda. Sekalipun Anda seorang trader yang agresif, cara trading seperti itu sangat sembrono dan terlalu emosional. Anda sangat mungkin akan mengalami kesulitan dalam memanage trade Anda. Dianjurkan agar pada saat yang sama tidak membuka lebih dari 4 posisi.
Tip 3: Tentukan frekuensi trade per hari, per minggu atau per bulan.
Bergantung pada gaya trading Anda, dianjurkan agar Anda menentukan frekuensi trade Anda dalam sehari, seminggu atau sebulan. Data ini akan Anda perlukan ketika membuat jurnal dalam trading plan (rencana trading) untuk evaluasi.
Tip 4: Memperkecil position size (ukuran lot per trade) ketika trading melawan trend
Jika Anda seorang trader jangka menengah ataupun swing trader yang biasa mengacu pada chart daily untuk trend utama, tetapi melihat peluang trading pada time frame 15 menit dengan trend yang berlawanan, Anda bisa masuk dengan position size setengah dari ukuran lot saat Anda trading pada trend utama. Jika Anda menggunakan aturan 2% dari account untuk trading pada trend utama, Anda bisa menerapkan 1% untuk trend yang berlawanan.
Alasannya sederhana: Anda tentunya tidak mengharap profit besar untuk trade yang berlawanan dengan trend utama, jadi akan lebih aman jika resiko Anda lebih sedikit guna mengantisipasi jika trend pada time frame rendah tersebut berbalik arah. Biasanya trader menggunakan cara trading seperti ini bila sedang terjadi retracement yang kuat pada trend utama. Level target profit kecil, demikian juga level resikonya.
Tip 5: Menetapkan besarnya persentasi resiko per hari atau per minggu
Account trading Anda $10,000, resiko per trade 2%, akankan Anda membuka 20 posisi trading dalam sehari? Atau 20 posisi trading dalam seminggu? Jika seluruh posisi trading Anda loss, maka Anda akan mengalami kerugian $200 x 20 = $4,000 atau 40% dari total balance account Anda.
Account trading Anda $10,000, resiko per trade 2%, akankan Anda membuka 20 posisi trading dalam sehari? Atau 20 posisi trading dalam seminggu? Jika seluruh posisi trading Anda loss, maka Anda akan mengalami kerugian $200 x 20 = $4,000 atau 40% dari total balance account Anda.
Hal ini sering dilewatkan trader ketika menyusun rencana trading dan baru disadari setelah mengalami beberapa kali loss dalam 2 hari, 3 hari atau seminggu. Walau sangat relatif dan tergantung dari strategi trading Anda, tetapi sebaiknya Anda menetapkan besarnya resiko per periode waktu trading, misalnya 5% per hari atau 8% per minggu.
Tip 6: Gunakan trailing stop atau geser level stop loss ketika sedang profit
Trader yang berpengalaman tentu melakukannya. Dari pengalaman ‘sakit hati’ mereka akibat profit yang sudah tergenggam ‘terbang’ begitu saja. Jika Anda tidak selalu memonitor layar komputer, Anda bisa menggunakan cara manual dengan menggeser level stop loss jika sudah dalam kondisi profit, paling tidak ke level breakeven. Sebaiknya Anda melakukan proteksi dini pada profit yang telah Anda peroleh.
Trader yang berpengalaman tentu melakukannya. Dari pengalaman ‘sakit hati’ mereka akibat profit yang sudah tergenggam ‘terbang’ begitu saja. Jika Anda tidak selalu memonitor layar komputer, Anda bisa menggunakan cara manual dengan menggeser level stop loss jika sudah dalam kondisi profit, paling tidak ke level breakeven. Sebaiknya Anda melakukan proteksi dini pada profit yang telah Anda peroleh.
Sumber : Rick Wright - lessons.tradingacademy.com