PIVOT POINTS
Kelas kali ini, kita sudah mulai mempercepat kemampuan trading kita. Seperti kita
ketahui bersama, trading memiliki aspek yang sangat luas dan terus berkembang dari
waktu ke waktu. Mungkin Anda telah merasa cukup pandai dalam memprediksi
pergerakan harga. Atau mungkin sudah mulai profit dari demo account Anda. Atau ada
yang nekat sudah mencoba real account sebelum sekolah selesai? Saya benar-benar ingin
tahu hasilnya. Jika banyak yang profit sebelum sekolah selesai, mungkin ada baiknya
kurikulum sekolah forex kita tidak lagi sampai ke Running Pig apalagi Hunting Fox. Kita
persingkat dan langsung buka real account saja!
Nah kelas kali ini akan membahas aspek-aspek lain dalam bertrading. Kita masih akan
mempelajari grafik dan kemudian mulai beranjak ke analisa fundamental. Dan hari ini
kita akan membahas sebuah sesi yang disebut Pivot Points!
Sebenarnya materi ini tidak terlalu menarik untuk dibahas.Tapi entah mengapa banyak
sekali yang menanyakan apa itu pivot points. Mungkin memang berguna. Jadi akhirnya
Belajar Forex merasa perlu untuk memasukannya dalam kurikulum sekolah kita
berhubung permintaan yang meluas dari waktu ke waktu.
Nama pelajaran tersebut adalah Pivot Points.
Pivot Points merupakan cara perhitungan untuk menentukan area support dan
ressisatance. Dia tidak tergolong indikator, namun masih dibilang sebagai cabang analisa
teknikal karena sama-sama mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa lalu.
Perhatikan rumus berikut ini:
Pivot point = (H + L + C + O)/4
R1 = (2 x P) – L
R2 = P + (H – L)
S1 = (2 x P) – H
S2 = P – (H – L)
Rumus diatas adalah rumus dalam perhitungan Support Ressistance dengan
menggunakan pivot points. Yang dimaksud O, H, L, C dan P berturut-turut adalah Open,
High, Low, Close dan Pivot pada sebuah grafik candlestick. R dan S adalah Ressistance
dan Support. Berbeda dengan sup dan ress menggunakan history harga, pada Pivot, kita
dapat menggunakan titik sup dan ress yang berlapis bahkan hingga beberapa kali. Mari
kita lihat contoh perhitungannya saja:
Berikut ini adalah data O, H, L, C dari GBPUSD dengan periode D1 78
Open 1,9984
High 1,9991
Low 1,9874
Close 1,9900
Maka dengan demikian perhitungan titik Pivot menjadi:
P = (O + H + L + C)/ 4
P = (1.9984 + 1.9991 + 1.9874 + 1.9900) / 4
P = 1,9937
Nah dengan demikian Sup dan Res dapat ditentukan sbb:
Sup 1 = (2 x P) – H
Sup 1 = (2 x 1.937–1.9991
Sup 1 = 1.988479
Dan Sup 2 adalah:
Sup 2 = P – (H – L)
Sup 2 = 1.9937 – (1.9991 – 1.9874)
Sup 2 = 1.9820
Ress 1:
Res 1 = (2 x P) – L
Res 1 = (2 x 1.9937) – 1.9874
Res 1 = 2.0001
Ress 2:
Ress 2 = P + (H – L)
Ress 2 = 1.9937 + (1.9991 – 1.9874)
Ress 2 = 2.0064
Dengan grafik, tampilan akan menjadi sebagai berikut:
Ok sekarang, bagaimana cara pemakaiannya? Sebenarnya kita sudah membahas
bagaimana perilaku harga ketika mendekati titik sup dan res nya. Namun demi
kemudahan Anda, berikut kami ringkaskan kegunaan dari Pivot point:
• Bila harga mendekati titik Support, kemungkinan harga akan berbalik kembali ke
atas atau jika trend turun terlalu kuat, maka harga justru akan menembusnya dan
trend turun akan semakin kuat.
• Jika harga mendekati titik ressistance maka harga akan kembali bergerak turun
menjauhi titik resistance, namun jika trend naik terlalu kuat (biasanya karena isu
fundamental) maka harga akan tembus titik ressistance untuk kemudian naik lebih
jauh lagi.
Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa akurat penggunaan titik support dan ressistance
dengan menggunakan pivot point? Hmm… pertanyaan yang sulit. Kunci ke akuratan
pivot point berada pengambilan titik High, Low dan Close yang tepat sesuai dengan
history yang terjadi. Banyak dari trader memodifikasi sedemikian rupa Pivot mereka
sehingga tidak lagi menggunakan H, L, C, dan O pada candle sebelumnya tetapi bisa saja
beberapa candle sebelumnya yang diringkas menjadi satu. Trader lainnya memodifikasi
rumus pivot sehingga sesuai dengan cara trading mereka. 81
Sejauh ini Pivot digunakan cukup luas dalam trading sehari-hari. Akurasinya juga cukup
lumayan. Kesulitan yang terjadi pada pivot adalah pada pemakaiannya yang acap kali
perlu memasukkan rumus ini dan itu. Untuk mempremudah Anda, gunakan Excel dalam
menentukan titik P, Sup dan Res sehingga Anda cukup memasukkan angka H, L, C dan
O saja.
Satu hal yang perlu diingat, Pivot cukup ampuh ketika harga tidak sedang dipengaruhi
berita atau isu-isu fundamental yang kuat. Dalam keadaan berita muncul dan volatilitas
harga menjadi tidak rutin tetapi lebih cenderung bergerak karena demmand supply tak
beraturan, Pivot menjadi kurang efektif sehingga akan lebih baik untuk beralih kepada
perhitungan Sup dan Res secara psikologis bukan secara teknis seperti Pivot Point.
Pelajaran Selanjutnya: Running Pig 3
Pelajaran Selanjutnya: Running Pig 3
Sumber: Belajarforex